Minggu, 08 November 2009






Penguat non- inverting


A.TUJUAN
1. Dapat mempelajari dan menggambarkan bentuk sinyal yang dihasilkan oleh penguat non-inverting
2. Dapat memahamo fungsi dari ic op-amp 741
3. Mengetahui cara kerja penguat non- inverting

B.PENDAHULUAN
Pada percobaan ini akan di pelajari fungsi dari penguat non- inverting yaitu rangkaian yang dapat memperkuat sinyal input di mana sinyal outputnya tidak terbalik dengan sinyal output nya. Dalam rangkaian ini input sinyal yang masuk ke terminal positif IC OP AMP sedangkan terminal negatif dari IC dihubungkan dengan ground. Dan juga mempelajari bagaiman sinyal ouputnya dari rangkaian tersebut. Sinyal output yang dihasilkan oleh penguat non- inverting adalah bebrbanding lurus dengan sinyal inputnya atau dengan kata lain sinyal output sefasa dengan sinyal inputnya. Pada rangkaian ini akan dilakukan variasi R2 (nilai nya), agar dapat mengetahui pengaruh dari nilai resistansi terhadap sinyal output.



Gambar 1.1
Skema penguat non- inverting

Dari rangkaian diatas dapat kita cari besarnya arus rangkaian :
I =V in Vout = Vin . [Rr + 1 ]
R R

VRf = I .Rf

= Vin . [ Rf + 1 ] Av = V out
R Vin
C. ALAT – ALAT YANG DIPERLUKAN
1. multimeter metrowatt 1 buah
2. osiloskop 1 buah
3. pascal 1 buah
4. function generator 1 buah
5. resistor
- 1 kΩ 2 buah
- 1mΩ 1 buah
- 2,2 kΩ 1 buah
- 4,7 kΩ 1 buah
- 3,3 kΩ 1 buah

6. kabel penghubung secukupnya
7. jumper 1 set
8. protoboard 1 buah


D. GAMBAR RANGKAIAN




Gambar 1.2 ( penguat Non- Inverting)
E. LANGKAH PERCOBAAN
1. buat rangkaian percobaan seperti gambar 1.2
2. vcc = 15 v, vce = -15 v
3. R1= 1mΩ , R2 = 1 kΩ dan R3 = 1 kΩ
4. inpur sinyal DC = 1 V, catat pada table sinyal DC tengangan input dengan osiloskop.
5. ganti R2 dengan 2k2Ω, 4 k7Ω dan 3k3Ω dan ulangi langkah 4
6. ganti input sinyal DC dengan input sinyal AC sinus, Frekuensi 1 KHz , Vin= 1Vpp, ulangi langkah 3, catat pada tabel tegangan AC, ukur Vo dengan Osiloskop dan gambar pada kertas grafik
7. ganti harga resistor dengan 2k2Ω,4k7Ω dan 3k3Ω, ulangi langkah 6


F. KESELAMATAN KERJA
1.sebelum melakukan percobaan , periksalah semua alat yang digunakan dan pastikan semua alat dalam keadaan baik dan benar.
2.sebelum memasukkan tegangan input kedalam rangkaian, ukurlah terlebih dahulu tegangan input tersebut dengan menggunakan multimeter atau osiloskop.
3. swebelum menggunakan osiloskop sebaiknya dilakukan kalibrasi terlebih dahulu agar pada saat pengukuran tidak terjadi kesalahan dan kerusakan pada alat tersebut.
4.pergunaan semua alat- alat yang ada pada lab dengan sebaik - baiknya dan sesuai dengan fungsinya.
5.setelah melakukan percobaan, matikan semua alat yang telah digunakan dan pastikan semua nya kembali seperti semula dan tetap dalam baik dan benar.

G. DATA PERCOBAAN

Tabel Sinyal DC
R1 R2 R3 multitester osiloskop AV
Vin Vout Vin vout multitester osiloskop
1M 1K 1K 1 2 1 1,8 2 1,8
1M 2K2 1K 1,2 3,15 1 3,1 2,625 3,1
1M 4K7 1K 1,2 5,8 1 5,5 4,83 5,5
1M 3K3 1K 1,2 4,4 1 4,1 3,66 4,1

Tabel Sinyal AC
R1 R2 R3 Vin Vout AV
1 M 1K 1K 1Vpp 2 V 2 V
1M 2K2 1K 1Vpp 3,2 V 3,2V
1M 4K7 1K 1Vpp 3,7 V 3,7V
1M 3K3 1K 1Vpp 4,3 V 4,3V













Grafik diagram


Grafik sinyal DC

Percobaan 1


Vin = 1 v
Vout = 1,8 v

Percobaan 2



Vin = 1
Vout = 3,1

Percobaan 3


Vin =1v
Vout = 5,5 v
Percobaan 4

Vin = 1v
Vout=4,1v




Grafik percobaan 2, sinyal AC

Gambar 1. percobaan 2.a



Gambar 2. percobaan 2.b


Gambar 3.percobaan 2.c


Gambar 4. percobaan 2.d
Perhitungan

Sinyal DC
A. R1=1M, R2 =1 ,R3=1K

Vout = Vin.[R2 + 1 ] * AV = vout
R3 vin

= 1. [ 100 + 1 ] = 1,8/1
100 = 1,8 v

= 1.2
= 2 V

B. R1=1M ,R2=2K2, R3= 1K

Vout = Vin.[R2 + 1 ] * AV = vout
R3 vin
= 1.[ 2200 + 1] = 3,1/1
1000 = 3,1 V
= 1 . 3,2
= 3,2v


C.R1= 1M, R2=4K7 ,R3 =1K

Vout = Vin.[R2 + 1 ] * AV = vout
R3 vin
= 1.[ 4700 + 1] = 5,5 / 1
1000 = 5,5
= 1 . 5,7
= 5,7 V

D R1= 1M, R2=3k3 ,R3 =1K


Vour = vin. [ +1]
= 1 [ + 1]
=4,3 v


AV =
=
=4,3 V


Perhitungan percobaan 2, sinyal ac

Perhitungan 2.A
Prop = X 10
v/div = 0,1 x 10
= 1 volt
T/DIV = 0,5 ms
T = banyak kotak X T/DIV
= 2 x 0,5
= 1ms
Vout = Vin [ + 1]
= 1 [ + 1]
= 2 V
F =
= -3
=103HZ
=1KHZ
Av =
=
Perhitungan 2.B
Prop = X 10
v/div = 0,1 x 10
= 1 volt
T/DIV = 0,5 ms
T = banyak kotak X T/DIV
= 2 x 0,5
= 1ms
Vout = Vin [ + 1]
=
= 3,2 V
F =
= -3
=103HZ
=1KHZ
Av =
=










Perhitungan 2.C
Prop = X 10
v/div = 0,1 x 10
= 1 volt
T/DIV = 0,5 ms
T = banyak kotak X T/DIV
= 2 x 0,5
= 1ms
Vout = Vin [ + 1]
= 1 [ + 1]
= 4,1V
F =
= -3
=103HZ
=1KHZ

AV=
=

Perhitungan 2.C
Prop = X 10
v/div = 0,1 x 10
= 1 volt
T/DIV = 0,5 ms
T = banyak kotak X T/DIV
= 2 x 0,5
= 1ms
Vout = Vin [ + 1]
= 1 [ + 1]
= 5,7V
F =
= -3
=103HZ
=1KHZ

AV=
=









ANALISA
Operational amplifier atau disingkat op amp merupakan salah satu komponen yang popular digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika.Aplikasi op amp yang paling sering dipakai antara lain rangkaian inverter, non-inverter,intergrator dan diferensiator. Op amp pada dasarnya adalah penguat.
Pada percobaan ini akan di pelajari fungsi dari penguat non- inverting yaitu rangkaian yang dapat memperkuat sinyal input di mana membalikkan sinyal output bahkan ketika mereka menambah sinyal input bersama-sama. Dalam rangkaian ini input sinyal yang masuk ke terminal positif IC OP AMP sedangkan terminal negatif dari IC dihubungkan dengan ground. Dan juga mempelajari bagaiman sinyal ouputnya dari rangkaian tersebut. Sinyal output yang dihasilkan oleh penguat non- inverting adalah berbanding lurus dengan sinyal inputnya atau dengan kata lain sinyal output sefasa dengan sinyal inputnya. Pada rangkaian ini akan dilakukan variasi R2 (nilai nya), agar dapat mengetahui pengaruh dari nilai resistansi terhadap sinyal output.

Kesimpulan
Penguat non invertingd alam konfigurasi ini umpan balik yang digunakan untuk mengatur penguatan tetap di berikan pada masukan membalik, tapi Vin di berikan pada masukan non inverting sehingga tegangan keluaran akan selalu sefasa dengan tegangan masukannya.

Tidak ada komentar: